Merancang, Mendesain dan Mengelola Rumah Tinggal yang Nyaman

.

.

Breaking



Membanguan rumah/bagunan tahan gempa, siapa bilang mahal!


Apakah membangun rumah atau banguan yang nyaman, indah dan kuat dan tahan gempa harus menghabiskan dana yang besar?. Ternyata tidak juga, dengan dana terbatas kita bisa membangun rumah atau banguan yang nyaman, indah, kuat, tahan gempa bahkan unik . Bagaimana caranya?
Pemilihan Material
Pertimbangan pemilihan material adalah harga, kekuatan (daya tahan), kemudahan perawatan atau bahkan bebas perawatan. Sebagai contoh, kuda-kuda baja ringan memang sedikit lebih mahal dari kuda-kuda kayu, namun lebih tahan lama dan bebas perawatan, sehingga lebih ekonomis.
Penggunaan conblock (hebel) sebagai pengganti bata, dengan ukurannya yang besar dan lebih presisi pemasangan conblock lebih cepat daripada bata, selain itu conblock juga lebih hemat adukan. Perlu diketahui conblock berbeda dengan batako, memang bentuknya sama tapi bahannya berbeda, conblok menggunakan bahan beton, yaitu pasir, split dan semen. Sementara batako tidak menggunakan semen, hanya pasir dan tras/ kapur, sehingga dapat disimpulkan bahwa conblock lebih kuat daripada bata dan batako. Ada juga bata ringan seperti hebel, namun harganya lebih mahal dan memerlukan adukan mortar khusus untuk pemasangannya.
Material alternatif lainnya yang relatif murah adalah material bekas. Di berbagai kota khususnya jakarta  banyak ditemui penjual material bekas ini. Harganya lumayan murah, bisa lebih murah hingga 50% dibanding material baru. Material bekas yang biasa saya gunakan adalah genteng, kayu, besi beton (untuk pekerjaan non structural), bahan penutup lantai seperti marmer, granit atau ubin tanah liat yang antik. Khusus untuk kayu  saya lebih suka menggunakan yang bekas, karena kayunya berkualitas baik, kering, sehingga muai atau susutnya rendah. Untuk besi beton hanya begel yang menggunakan besi bekas atau rangka besi beton untuk kolom praktis.
Yang perlu diperhatikan saat membeli material bekas adalah; pastikan anda membeli material sesuai kebutuhan lebih baik lagi bila dilebihkan, karena apabila kurang akan sulit mencari barang yang sama.
Untuk material seperti handel pintu, kunci, slot dan engsel sebaiknya menggunakan produk yang berkualitas bagus, agar tidak mudah rusak, patah atau macet.
Finishing juga sangat berpengaruh terhadap biaya. Ada kalanya saya membiarkan dinding tidak diaci halus, tetapi cukup diplester saja, atau bahkan diekspos bata atau conblocknya. Apabila penempatannya tepat itu akan menjadi elemen estetis pada rumah.
Desain
Desain sebisa mungkin harus simple, bentuk denah diusahakan cenderung berbentuk kotak sehingga lebih memudahkan untuk mendesain bentuk atap. Bentuk denah yang berliku-liku akan menyulitkan dalam mendesain bentuk atap. Bentuk atap yang simpel juga lebih minim sambungan dan talang sehingga  tidak ada resiko bocor, yang biasanya terjadi di talang, jurai dan ampig.
Model bangunan minimalis? Memang saat ini sedang menjadi trend, namun hanya modelnya yang minimalis, tetapi biayanya maksimalis, karena modelnya dipaksakan agar minimalis. Form follow function- bentuk mengikuti fungsi, itulah yang menurut saya lebih tepat dikatakan minimalis, hilangkan elemen bangunan yang tidak perlu. Jadikan struktur dan material sebagai elemen dekoratif. Lebih bijak bila tidak mengikuti trend, karena bila mengikuti trend lima atau sepuluh tahun ke depan rumah kita akan ketinggalan mode.
Tenaga Kerja
Mungkin sedikit kontradiksi, agar biaya tenaga kerja murah sebaiknya pilih tukang yang bayarannya mahal. Karena tukang yang bayarannya mahal adalah tukang yang terampil sehingga dapat bekerja lebih cepat, rapi dan jarang sekali melakukan kesalahan yang mengharuskan pekerjaan dibongkar ulang. Bila perlu berikan bonus kepada tukang bila dia bekerja melampaui target. Lalu yang terpenting pilihlah tukang sesuai dengan pekerjaan, misalkan tukang batu, tukang kayu, tukang cat, dll. Jangan menggunakan tukang yang itu – itu saja untuk semua pekerjaan karena hasilnya tidak akan maksimal.
Manajemen ( Pengawasan) Proyek
Ini yang terpenting dalam pembangunan. Secara sederhana adalah: Planning-Budgeting-Monitoring, yaitu merencanakan, menganggarkan biaya, mengawasi pelaksanaan agar sesuai dengan rencana dan anggaran.
Agar biaya pembangunan dapat ditekan semua proses harus dilakukan secara ketat, baik dari pengadaan material, penggunaan material,  dan waktu pelaksanaan. Sedikit saja meleset akan berpengaruh banyak terhadap biaya.
Jadi, kapan anda akan membangun rumah atau banguan anda?